Ini kisah kerinduan ku
kepada nya untuk yang kesekian kalinya.
Rasanya ingin mengoyakkan tulang-tulang dan
kelenjar ini.
Aku tidak menyukai kedatangan nya yang selalu
mendadak.
Datang tak dijemput, pulang tak diantar,
Itu yang dilakukan nya kepada ku.
Anda bisa bayangkan betapa tersentaknya diri
Anda ketika berada dalam keadaan tersebut.
Ini kisah kerinduan ku kepada nya untuk
kesekian kalinya.
Mungkin hanya aku, diri nya, dan Tuhan yang
mampu melukiskan cela-cela hati yang bolong.
Mungkin hanya aku, diri nya, dan Tuhan yang
mampu mengumpulkan kepingan-kepingan hati yang berserakkan.
Entah kapan waktu itu datang,
Datang untuk menyatukan jiwa ku dengan nya.
Aku merindukan roh nya.
Aku merindukan bulu nya.
Aku merindukan segala tentang nya.
Ini kisah kerinduan ku kepada nya untuk
kesekian kalinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar