Senin, 18 Juni 2012


Ini seperti badai.
Badai yang memporak-porandakan hati.
Suatu hari terjadilah pertempuran hati dalam kehidupan.
Sungguh besar skala ritcher nya.
Hari itu, dimana pertempuran hati terjadi,
seolah-olah ingin belah dada,          
 kemudian melemparkan organ hati ku kepada nya.
Ku rasa lebih baik tak memiliki hati daripada harus mendapatkan bencana alam ini.
Ketika logika dan akal sehat tidak mengizinkan rasa ini tumbuh kembang dan memandang dia bukan lah orang yang baik,
Dan ketika itu juga perasaan dan hati membiarkan rasa itu tumbuh dan mengenal dia sangat dalam.
Oh...God. come on!!! What should I do???
Namun, nampaknya ucapan “terima kasih dan selamat tinggal” cukup memberikan petunjuk untuk ku lakukan.
Ya terima kasih telah mengisi hari-hari yang indah di dasar hati dan selamat tinggal untuk dia yang memang nampaknya tidak baik untuk ku.
Berterima kasih atas pelajaran dan kenangan.
Selamat tinggal untuk kisah cinta yang tak tersampaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar