I don’t care what
people said about you.
I still believed in my
point of you.
Itu lah cara ku mengenal mu.
Ku hanya tetap berdiri dengan pengertian ku sendiri terhadap
mu.
Tak pandang siapa pun itu yang menilai baik buruk nya diri
mu, tetap ku mempercayai penilaian ku.
Karena ku tak tahu apa dasar alasan mereka menilai mu.
Tapi penilaian ku berdasarkan apa yang telah ku lihat dan
dengar langsung dari mu.
Ku memperhatikan bagaimana kau bersikap.
Ku sadari betul kau tak sebaik yang ku bayangkan.
Namun, entah apa yang membuat ku yakin betul bahwa kau
memiliki hati.
Hati yang lembut di dasar hati yang sangat bertolak belakang
dengan sikap mu sehari-hari.
Ku juga percaya bahwa suatu hari nanti, hati yang lembut
yang kau miliki akan terpancar dan akan kau berikan untuk seseorang.
Tak sedikit pula ku dapatkan pandangan orang lain terhadap
diri mu, tepatnya ketidak tertarikan mereka akan sikap mu.
Sungguh ku tak mengerti mengapa ku tetap bertahan dengan
pendapat ku ketika ku harus beradu pendapat.
Ku tetap bersih kekeh membela mu.
Seolah-olah kau tidak seperti yang mereka bayangkan.
Namun, waktu lah yang membuktikan.
Bukti dimana pendapat mereka mulai muncul ke permukaan,
mengungkap semua kebenaran.
Kebenaran yang sungguh
menyayat hati.
Kebenaran yang sungguh
memilukan hati.
Ah...sial!!!
Mengapa pendapat mereka terbukti???
Namun, ku bersyukur akan kebenaran yang menyakitkan ini.
Dengan begitu, pengetahuan ku akan mu bertambah.
Dan dengan begitu, ku menyadari cinta ku telah hilang
terbawa waktu dan cinta ku tak lagi untuk mu seutuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar