mungkin postingan ini terasa menjijikkan, tetapi saya hanya ingin berbagi, berbagi cerita.
mencoba menuangkan isi hati lewat kata-kata yang terangkai menjadi sebuah klausa, kalimat, dan paragrap.
Hari ini begitu berbeda.
Saya memulai perkuliahan ketika awan menderang. Seperti biasa, saya dijemput pak sopir metro mini 47. melirik jam tangan yang menunjukkan pukul 12.30. Saya percepat derap langkah nuju gedung tercinta, gedung O. Berharap dosen belum datang. Syukurlah...
Dosen pun tiba. Dia memanggil nama saya, Tio.
"Tio, go to the board. Write the English and Indonesia"she asked.
WOW... seperti menang lotre!!! Saya mendapat giliran untuk mengartikan suatu kalimat ke depan kelas. Ini sungguh di luar perkiraan saya. Namun, inilah kenyataan hidup, tak mungkin saya menghindar atau pun menolaknya.
Saya melaksanakan perintahnya.
Beberapa menit kemudian...
"okay. read the English and Indonesia,"she told.
"When Nasreddin was a boy...,"I said.
20 menit berlalu untuk membahas kalimat saya. Kemudian membahas kalimat kedua milik teman saya.
Singkat cerita, kami membahas kalimat ketiga dimana memperdebatkan kata "tergelincir" dan "merosot".
"memangnya tergelincir bisa buat benda?,"dia bertanya.
"tidak,mam. di sini contohnya, dia tergelincir." jawab teman saya.
"well, dia nya siapa? human, right? Nah, kalau merosot? apa yang merosot?", kata nya.
dengan spontan dan polosnya saya menjawab CELANA.
WKWKWKKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK10000000000x
Penghuni kelas terawa terbahak-bahak tanpa kecuali.
Saya semakin tertawa karena meliha dosen saya yang ikut tertawa. Saya tertawa geli ketika melihat gaya tertawa dosen saya. Dia tertawa terbahak-bahak, tetapi tak bersuara, muka memerah, dan menutup mulut nya. gaya ngakaknya lucu banget. rasa nya bahagia banget bisa melihat dosen tertawa lepas seperti itu dimana notabene nya dia dosen yang galak.
Bahagia itu sederhana, melihat dosen saya ngakak. :)
Di kala senja menyapa, perkuliahan tetap berjalan. Saya menunggu,menunggu,dan menunggu. Ketika waktu itu tiba, saya memasuki kelas. Namun, apa yang saya dapati? Saya bertemu dengan dosen saya yang tidak dapat hadir dalam kelas, tetapi memberikan beberapa tugas untuk kelas saya. Waktu itu, saya berada di ruang dosen. Ketika dosen saya menandai halamannya, saya melihat salah satu dosen pria saya.
"Hai,Pak... Apa kabar?"ucap saya.
Entah mengapa setiap bertemu dengannya, mulut ini tak mungkin tak berkicau. seperti ada yang menganjal bila tak memberikan sepatah dua patah kepada nya.
Dia tersenyum.
Aduuuhhh..... rasa nya seperti terbang ke langit tujuh dan pulang membawa matahari beserta bulan bintang. Indah banget!!! Hati terasa sejuk tentram banget ketika dia tersenyum. Senyumnya melebihi jawaban dari pertanyaan saya.
Bahagia itu sederhana, melihat dosen saya yang sempat ngambek, tetapi bisa tersenyum kembali. :)
WHAT A MARVELOUS DAY!!! Bahagia itu sederhana... :)
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar